SELAMAT DATANG

Jumat, 31 Desember 2010

Penyebaran Musik Jazz di Indonesia

      Sebelumnya saya sudah pernah menulis artikel tentang sejarah perkembangan musik jazz. Sekarang saya akan coba menulis tentang proses awal musik jazz memasuki Indonesia.
     Yang saya tahu, sekitar tahun 30-an, musik jazz memasuki Indonesia melalui orang-orang Filipina yang sedang mengamen di Indonesia. Mereka memainkan musik di Indonesia dalam bentuk ritme jazz latin, seperti rhumba, samba, boleros, dan lain sebagainya. Ketika itu, mereka juga sekaligus mengenalkan alat musik seperti saxophone, dan trumpet ke Indonesia. 
       Kemudian pada tahun 1948, musisi-musisi Belanda banyak yang datang ke Indonesia dengan tujuan membentuk orkestra simfoni yang berisikan musik-musik lokal. Salah satu musisi tersebut memakai musik California. Band-band baru mulai bermunculan.
        Pada tahun 1955, ada musisi Indonesia, yaitu Bill Saragih yang membentuk kelompok Jazz Riders. Dalam kelompok ini sudah terdapat berbagai alat musik seperti piano, vibes dan flute. Anggota lainnya adalah Didi Chia (piano), Paul Hutabarat (vokal), Herman Tobing (bass) dan Yuse (drum). Dari kelompok ini terdapat subkelompok lain yang beranggotakan Hanny Joseph (drum), Sutrisno (saksofon tenor), Thys Lopis (bass) dan Bob Tutupoly (vokal).
        Dari tahun 90-an hingga sekarang, sudah banyak musisi yang membentuk kelompok-kelompok jazz. Musik jazz yang dibawakan tidak lagi mainstream, namun hasil distilasi berbagai musik seperti acid, pop, fusion, rock dan lainnya. Sebut saja Dewa Budjana, Simak Dialog, Balawan dan Batuan Ethnic Fusion, Tompi, Andien, Syaharani, Bertha, Maliq & D’essentials dan masih banyak lagi lainnya.
        Musisi jazz biasanya banyak bermunculan di Jakarta, Bandung, Surabaya dan Bali. Hal ini disebabkan arus musik jazz lebih banyak mengalir di sana lewat pertunjukan jazz (JakJazz, Java Jazz Festival, Bali Jazz Festival), sekolah musik jazz, studio rekaman dan kafe yang menampilkan jazz. Seorang yang juga berjasa “mengalirkan” arus jazz ke Indonesia adalah Peter F. Gontha, seorang pemilik JAMZ dan pendiri pemrakarsa Java Jazz Festival.
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar